• Tentang UGM
  • Simaster
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Surel
  • PPID UGM
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Teknologi Pertanian
  • Tentang Kami
    • Pengantar
    • Sejarah FTP UGM
    • Visi dan Misi
    • Tujuan dan Sasaran
    • Struktur Kelembagaan
      • Senat Fakultas
      • Pengelola Fakultas
      • Pengelola Departemen
      • Pengelola Program Studi
      • Pelaksana Administrasi
      • Unit Manajemen Mutu (UMM)
    • Dies Natalis
    • Tenaga Pendidik
    • Kompetensi Lulusan
    • Fasilitas
      • Perpustakaan
    • Kerjasama
    • Kontak Kami
  • Pendidikan
    • Departemen
    • Program Studi
    • Program Pascasarjana
    • Akreditasi
    • Sistem Pendidikan
    • Persyaratan Menyelesaikan Studi
    • Panduan Akademik
    • Kalender Akademik
    • Summer School NUS & FH Upper Austria
    • SUMMER COURSE
    • Program Fast Track FTP
    • Penerimaan Mahasiswa Baru
  • Penelitian
    • Laboratorium
      • Inkubator
      • Uji Public Service
      • Pimpinan Laboratorium
    • Jurnal
    • Buku
    • Publikasi
  • Mahasiswa
    • Calon Mahasiswa
    • Organisasi Mahasiswa
    • Magang
    • Beasiswa
    • Layanan Mahasiswa
    • Pengajuan Aktivitas Mahasiswa dan SKPI
    • Yudisium dan Wisuda Program Sarjana
    • Layanan Akademik Online – Sarjana
    • Layanan Akademik Online – Pascasarjana
  • Alumni
    • Layanan Alumni
    • Karir
    • Survei Alumni
    • KAGAMA TP
  • Informasi Publik
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • hal. 85
Arsip:

Rilis Berita

cold-chain-management

FTP UGM Gelar Workshop Cold Chain Management

Rilis Berita Rabu, 18 Juli 2018

Menjaga kualitas produk sampai ke tangan konsumen adalah hal yang perlu dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan dan tingkat kepuasan yang tinggi. Hal ini tentu saja menjadi tantangan dalam penanganan produk hasil pertanian baik segar maupun olahan yang merupakan produk perishable atau mudah rusak. Tercatat masih banyak produk perishable yang terbuang karena mengalami penurunan kualitas pada keseluruhan value chain mulai dari pemanenan, pengolahan, distribusi, hingga konsumsi. Salah satu teknologi penanganan yang menjadi fokus adalah teknologi suhu dingin, dengan dasar mempertahankan temperatur dan kelembapan produk agar tetap segar dan tidak mengalami penurunan mutu. Seiring dengan berkembangnya ekonomi masyarakat, permintaan akan produk beku dan jasa food delivery pun semakin meningkat. Hal ini menyebabkan peranan rantai pendingin (cold chain) sebagai bagian dari rantai pasok perlu ditingkatkan.

Dengan memperhatikan hal tersebut, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM bekerja sama dengan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) dan Pusat Studi Transportasi dan Logistik UGM (PUSTRAL) mengadakan Workshop on Cold Chain Management yang diselenggarakan Kamis (12/7) bertempat di FTP UGM.

Acara ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka Lustrum XI FTP UGM yang mengangkat tema besar “Inovasi Teknologi Pertanian Dalam Mendukung Kedaulatan Pangan dan Agroindustri di Era Indonesia 4.0”. Workshop on Cold Chain Management menghadirkan 4 orang pembicara, yaitu Yukki Nugrahawan Hanafi (Chairman of ASEAN Federation of Forwarder Association, AFFA), Prof. Kune Muh Tsai (Dean of Faculty of Management National Kaohsiung University of Science and Technology, NKUST, Taiwan), Hasanudin Yasni (Ketua Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia) dan Dr. Kuncoro Harto Widodo, STP., M.Eng. (dosen Fakultas Teknologi Pertanian dan Ketua Tim Ahli PUSTRAL UGM).

cold-chain-managementAdapun materi yang disampaikan meliputi fundamental supply chain and cold chain yang disertai dengan contoh penerapan teknologi dan rantai pendingin serta tantangan dan peluang rantai pendingin di Indonesia. Peserta yang turut hadir dalam workshop ini merupakan perwakilan berbagai instansi yang memiliki peran dan kepentingan di rantai pendingin, seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bea Cukai Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, dosen-dosen di lingkungan Universitas Gadjah Mada, Pusat Studi Transportasi dan Logistik UGM, industri-industri di bidang teknologi suhu dingin dan logistik serta beberapa asosiasi seperti ALFI, AFFA, dan ARPI.

Workshop ditutup dengan penandatanganan dua buah MoU, yaitu MoU antara UGM dan NKUST serta MoU five parties antara UGM, NKUST, AFFA, ARPI, dan Taiwan Cold Chain Association (TCCA). (Humas UGM/Satria) (/Mtt)

 

Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/16599-ftp.ugm.gelar.workshop.cold.chain.management

Mahasiswa UGM Rancang Mesin Penghasil Air Bersih dari Udara

MahasiswaPenelitianRilis Berita Senin, 9 Juli 2018

Mahasiswa UGM tak pernah berhenti berinovasi. Kali ini, sejumlah mahasiswanya menciptakan mesin penghasil air bersih dari udara “Magic Water Harvester”.

“Magic Water Harvester ini dikembangkan untuk menjadi alternatif solusi dalam mengatasi persoalan kelangkaan air di beberapa daerah Indonesia,” kata Amalia Adinugraha Arisakti, salah satu pengembang alat ini, Kamis (4/7) di Kampus UGM.

Amalia bersama rekan satu jurusan di Departemen Teknik Pertanian FTP yakni Warit Abi Nurazaq dan  Ardan Wiratmoko tergerak membuat mesin ini karena melihat besarnya potensi untuk mendapatkan air bersih dari udara. Berada di negara dengan iklim tropis dengan kelembaban udara rata-rata hingga 80 persen.

“Hal ini menunjukkan bahwa udara di Indonesia mempunyai kandungan air dalam udara yang banyak,” jelasnya.

Sementara kebutuhan akan air bersih semakin meningkat. Rata-rata penggunaan air masyarakat berkisar antara 169,11 liter/orang/hari hingga 247,36 liter/orang/hari. Bahkan, diprediksikan pada tahun 2025 mendatang Indonesia akan mengalami kelangkaan air bersih akibat ketersediaan air tanah yang tak sebanding dengan penggunaan manusia.

“Dengan mesin ini diharapkan bisa sebagai solusi mendapatkan air bersih,” ucapnya.

Mesin ini dapat menghasilkan air yang berasal dari udara bebas, bukan air tanah. Dibuat dengan empat komponen utama, yaitu peltier, heat sink, fan, dan power supply.

Bekerja dengan menggunakan prinsip titik embun. Untuk mengubah udara menjadi air dilakukan dengan mengkontakkan udara lingkungan dengan plat (heat sink) bersuhu di bawah titik embunnya. Dengan begitu, akan terjadi pengembunan dan embun-embun yang ada menggumpal menjadi tetes-tetesan air.

“Alat sudah kami ujikan di Laboratorium FTP dan bisa menghasilkan sebesar 70 ml air bersih,” jelasnya.

Amalia menuturkan bahwa air bersih yang dihasilkan belum bisa didapatkan dalam jumlah besar. Pasalnya, alat yang mereka kembangkan masih berupa prototipe kecil yang masih perlu dikembangkan lebih lanjut di masa mendatang.

Kedepan ketiganya akan terus mengembangkan alat ini dengan memaksimalkan sistem pendingin dan memanfaatkan energi terbarukan sebagai sumber energinya. Selain itu, juga memperbesar luasan permukaan dingin untuk mencapai hasil maksimal.  (Humas UGM/Ika) (/Mtt)

 

Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/16438-mahasiswa.ugm.rancang.mesin.penghasil.air.bersih.dari.udara

Cookies Daun Sirsak ala Mahasiswa UGM Ini Bisa Cegah Tumor dan Kanker

Rilis Berita Rabu, 4 Juli 2018

 

Mahasiswa UGM berhasil menciptakan cookies atau biskuit yang bisa mencegah penyakit tumor dan kanker. Cookies dibuat menggunakan daun sirsak (Annona muricata L) sebagai bahan dasarnya. Biskuit yang dilabeli dengan nama COODASI ini dibuat oleh Diah Ayu Widyaningrum (TPHP 2016), Athaya Shafiyya (TIP 2017), Ayu Sundari (TIP 2017), dan Muhammad Haidar Indrawan (Agronomi 2017).

“Daun Sirsak memiliki kandungan antioksidan dan acentogini atau zat anti-kanker,” jelas Diah dalam rilis yang diterima Minggu (1/7). Kedua kandungan tersebut bermanfaat untuk memberantas sel kanker dengan aman dan efektif secara alami. Selain itu, juga tanpa menimbulkan rasa mual, penurunan berat badan, kerontokan rabut dan lainnya seperti yang terjadi pada pasien kemoterapi.

Diah mengatakan ide pembuatan cookies daun sirsak ini berawal dari keikutsertaan mereka dalam Program Kreativitas Mahasiswa UGM 2018. Mereka tercetus untuk membuat biskuit ini karena prihatin dengan pola hidup masyarakat modern yang memiliki kecenderungan mengonsumsi makanan instan dan junk food. Konsumsi makanan tidak sehat dan hidup dalam kondisi lingkungan tercemar dapat memicu radikal bebas dalam tubuh dan dalam jangka panjang bisa memicu zat-zat karsinogenik yang menimbulkan tumor maupun kanker.

Di bawah bimbingan Fiametta Ayu Purwandari, S.TP., M.Sc., keempatnya lantas membuat cookies dari daun sirsak sebagai pilihan makanan sehat. Daun sirsak diolah menjadi bubuk sehingga dapat dipakai sebagai bahan tambahan fungsional dalam cookies.

Keunggulan lain dari produk ini adalah tanpa pengawet, menggunakan tepung mocaf serta mengurangi penggunaan gula. Untuk memperoleh rasa manis, mereka mengganti gula dnegan bubuk kayu manis.

Untuk saat ini, COODASI tersedia dalam 3 varian rasa, yakni original, coklat, dan pandan. Dipasarkan dalam 3 paket kemasan, yaitu Coomis (Cookies Ekonomis) dengan harga Rp2.000 dan berat bersih 20 gram, Coonyang (Cookies Kenyang) dengan harga Rp5.000 berat bersih 60 gram, dan Cootupat (Coodasi Ketupat) dengan harga Rp25.000 berat bersih 250 gram.

Kehadiran produk ini rupanya mendapatkan sambutan positif di masyarakat. Meskipun baru, namun tidak sedikit masyarakat yang ramai memesannya. Hingga akhir bulan Juni ini mereka berhasil menjual 162 produk dengan kemasan yang berbeda.

“Untuk pemasaran kita lakukan secara langsung dan online,” jelasnya.

Bagi Anda yang ingin mencoba kudapan sehat ini bisa langsung memperolehnya di Sunday Morning UGM dan Sunday Morning XT Square, dan kantin FTP UGM. Selain itu juga bisa dipesan melalui Line: @ixy2759l dan Instagram: @fantasticoodasi.

“Kedepan kami akan segera mengajukan paten, ijin P-IRT dan sertifikasi halal,”jelasnya. (Humas UGM/Ika) (/Mtt)

 

Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/16400-cookies.daun.sirsak.ala.mahasiswa.ugm.ini.bisa.cegah.tumor.dan.kanker

Pakan Ikan Lebih Tahan di Air Dengan Pelapis Pakan dari Limbah Kulit Ubi Kayu

Rilis Berita Rabu, 4 Juli 2018

 

Tim mahasiswa UGM berhasil mengembangkan terobosan baru di bidang peternakan yakni membuat pelapis (coating) pakan ikan atau pelet dari limbah kulit ubi kayu. Inovasi ini mampu meningkatkan efektivitas pemberian ikan budi daya.

“Sifat edibel coating ini bisa menahan pakan ikan tidak mudah menyerap air sehingga konsistensi dan bentuk pakan dapat bertahan lebih lama,” kata Muhammad Burhanuddin Fauzi, Kamis (28/6).

Dengan adanya pelapis ini memberikan keuntungan karena pakan tidak mudah hancur. Pelapis ini berfungsi sebagai penahan pakan ikan agar tidak mudah menyerap air sehingga konsistensi dan bentuk pakan dapat bertahan lebih lama.

Hal tersebut membuat kesempatan atau waktu makan ikan menjadi lebih lama sehingga mengefektifkan pemberian pakan. Disamping itu, pakan yang tidak mudah hancur di air dapat mengurangi pencemaran sisa pakan dalam air.

Inovasi yang dinamai EATING PAKU atau singkatan dari Edible Coating Pati Kulit Ubi Kayu ini lahir dari Program Kreativitas Mahasiswa UGM 2018. Fauzi mengembangkannya bersama rekan satu departemen di Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) yakni Ahadian Ansor dan Mochammad Idris Ramadana dengan bimbingan Dr. Sri Rahayoe, STP., MP.

“Hasilnya pelet yang telah dilapisi dengan bahan ini menjadi lebih tahan dan kuat dalam air. Dari hasil uji menunjukkan dengan pelapis ini pelet bisa bertahan dalam air hingga 5 sampai 7 jam,” paparnya.

Penggunaan pati kulit ubi kayu sebagai dasar pembuatan edible film dipilih karena memakan biaya relatif murah dibandingkan dengan bahan lain, seperti protein maupun lipid dan juga aman. Selain itu, juga ketersediaannya yang cukup melimpah di masyarakat. Bahkan, kulit ubi kayu hanya menjadi limbah yang belum dimanfaatkan secara optimal

Pembuatan pelapis pakan ikan dengan  mengolah terlebih dahulu kulit ubi kayu hingga menjadi pati. Selanjutnya, pati lalu diformulasi dengan mencampurkannya dengan gliserol, CMC (carboxymethyl cellulose), serta aquades melalui proses setirer. Terakhir  larutan yang diperoleh disemprotkan pada pelet mandiri sehingga didapat pakan ikan yang lebih tahan lama dalam air.

Ketiganya mengembangkan metode pelapis pakan ikan ini berawal dari keluhan masyarakat terutama petani ikan di wilayah Sleman. Para petani ikan tersebut sering mengeluhkan kondisi pakan ikan yang dibuat mandiri kualitasnya tidak sebagus pakan ikan di pasaran.

“Mereka mengeluh pakan ikan mandiri kurang tahan dalam air sehingga waktu makan ikan lebih singkat. Sementara itu, pakan ikan komersial harganya relatif lebih mahal dibanding pakan ikan mandiri,” jelas Ahadian.

Oleh karena itu, mereka bergerak mencari solusi untuk mengatasi persoalan itu dan menemukan metode yang akhirnya mampu membuat pakan ikan mandiri jadi lebih tahan dalam air. Pakan ikan dengan edibel coating dari limbah kulit ubi kayu ini memiliki potensi sebagai alternatif pakan ikan.

“Dengan penambahan pelapis pati kulit ubi kayu ini bisa memengaruhi hasil budi daya ikan sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian para petani ikan,”pungkasnya. (Humas UGM/Ika) (/Mtt)

 

Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/16374-pakan.ikan.lebih.tahan.di.air.dengan.pelapis.pakan.dari.limbah.kulit.ubi.kayu

Syawalan Keluarga Besar FTP UGM

Rilis Berita Kamis, 28 Juni 2018

Keluarga besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada melangsungkan acara Syawalan di Auditorium Kamarijani Soenjoto FTP UGM Rabu (27/6) kemarin. Dalam acara tersebut selain sivitas akademika dan dekanat, acara syawalan juga dihadiri oleh karyawan dan dosen yang sudah purna tugas/pensiun serta mitra kerja FTP. “Acara syawalan ini merupakan acara tahunan dan tahun ini sekaligus merupakan salah satu rangkaian Lustrum XI FTP UGM. Banyak acara yang sudah kami siapkan dan kami mengundang bapak ibu untuk hadir dalam acara puncak Lustrum pada tanggal 19 September mendatang”, ujar Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng selaku Ketua Panitia Lustrum XI FTP UGM dalam sambutan singkatnya.

Sementara itu Dekan FTP UGM Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada para sesepuh dan para pendiri FTP yang telah hadir dalam acara Syawalan meskipun acara berbarengan dengan libur nasional sehubungan dengan acara Pilkada. “Amanah dari para pendiri akan kita laksanakan dan mudah-mudahan kami dapat mengembangkan fakultas ini menuju fakultas yang bertaraf internasional”, tambah Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc. Dalam kesempatan tersebut tausiah syawalan disampaikan oleh Ustadz Didik Purwodarsono dengan mengambil tema “Syawalan : Merajut Kebersamaan, Persaudaraan, dan Persatuan”. Dalam tausiahnya Ustadz Didik Purwodarsono menyampaikan pentingnya proses peningkatan kualitas diri untuk menuju kehidupan yang lebih baik dan bahagia di dunia dan untuk akhirat kelak. (/mtt)

1…8384858687…96

Berita Terakhir

  • FTP UGM Dukung Penyusunan Raperda Keamanan dan Mutu Pangan Asal Hewan DIY
  • 35 Wisudawan Pascasarjana FTP UGM Ikuti Prosesi Pelepasan Wisuda Periode III 2024/2025
  • FTP UGM Berkontribusi dalam Pembahasan Hasil Kajian Sentra Omah Jadah Kaliurang
  • Bimbingan Teknis Perkuat Pemahaman Pelaku Usaha Pangan Terkait Keamanan Bahan Tambahan Pangan
  • Penerapan GMP Dorong Daya Saing Gula Semut Kulon Progo

Berita UGM

  • Prof. Wening Udasmoro Raih Penghargaan Inclusive Global Engagement dari U21 10 Mei 2025
  • Menko Muhaimin Sebut Pemerintah Cari Cara Baru Penanggulangan Kemiskinan 9 Mei 2025
  • Wakil Rektor UGM Terima Garudamiles Platinum dari PT Garuda Indonesia 9 Mei 2025
  • Mahasiswa UGM Gelar Pameran Fotografi  “Kaleidoskop Yogyakarta” di Bawah Jembatan Wreksodiningrat 9 Mei 2025
  • Ahli Gizi RSA UGM Beri Tips Cegah Kenaikan Berat Badan Saat Liburan 9 Mei 2025
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Flora No. 1 Bulaksumur
Yogyakarta, Indonesia 55281
+62 274 589797
+62 274 589797
fateta[at]ugm.ac.id

Info Fakultas

  • Rilis Berita
  • Agenda
  • Akademik
  • Kemahasiswaan
  • Perpustakaan
  • Beasiswa
  • Info Magang
  • Lowongan Kerja
  • Bantuan Hibah
  • Pengabdian
  • Seminar-Workshop

Departemen

  • Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
  • Teknik Pertanian dan Biosistem
  • Teknologi Industri Pertanian

Layanan Akademik Online

  • Layanan Akademik Sarjana
  • Layanan Akademik Pascasarjana

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Permohonan Informasi Publik

Jurnal

  • Agritech
  • Agroindustrial Journal
  • Indonesian Food and Nutrition Progress

© 2024 Fakultas Teknologi Pertanian UGM

Peta SitusAturan PenggunaanKontak

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY