Pada Rabu-Kamis, 10 – 11 Juli 2019, Dekan beserta Wakil-Wakilnya, Ketua Departemen beserta Sekretaris dan Bendahara, Ketua Program Studi (S1, S2, dan S3), Kepala Laboratorium, KKA, Kasi dan UMM, melaksanakan Rapat Kerja Fakultas dengan topik utama yaitu “SINKRONISASI SASARAN MUTU FAKULTAS, DEPARTEMEN, PRODI, DAN LABORATORIUM”. Rapat Kerja Fakultas tersebut diadakan di The Sunan Hotel Solo.

Rapat Kerja Fakultas hari Rabu, 10 Juli 2019 sangat padat yang dilaksanakan dari pagi hingga malam diawali dengan Pembukaan oleh Dekan FTP UGM yang menjelaskan maksud dan tujuan Rapat Kerja dan Sambutan Ketua Senat FTP UGM. Dekan FTP menyampaikan Pemaparan Renstra dan Roadmap Fakultas, serta dalam kesempatan ini UMM menyampaikan pemaparan Renop/sasaran mutu Fakultas dikaitkan dengan target capaian dari Universitas.
Pada Sesi 2, Pemaparan sasaran mutu serta penetapan tingkat resiko kegagalan capaian sasaran mutu Fakultas per bidang (Wakil Dekan I, II, III), pemaparan sasaran mutu Departemen dan sinkronisasi sasaran mutu Fakultas, Departemen dan antar Departemen oleh Wakil Dekan I, II, III,
Pada sesi 3, Ketua Program Studi memberikan pemaparan sasaran mutu Prodi dan Sinkronisasi sasaran mutu antar Prodi (dikaitkan dengan dengan target departemen), serta penetapan tingkat risiko kegagalan capaian sasaran mutu (severity)
Pada hari kedua Kamis, 11 Juli 2019 dimulai pukul 8 pagi agenda Rapat Kerja Fakultas yaitu pemaparan sasaran mutu Laboratorium dan Sinkronisasi sasaran mutu Departemen, Laboratorium dan antar Laboratorium dengan pembahasan utama yaitu pembahasan kategori laboratorium, pemaparan contoh sasaran mutu laboratorium dikaitkan dengan target masing-masing departemen, sinkronisasi sasaran mutu antar laboratorium (bersama untuk semua departemen), serta penetapan tingkat risiko kegagalan capaian sasaran mutu (severity).
Dari rangkaian kegiatan Rapat Kerja Fakultas Teknologi Pertanian UGM tersebut dirumuskan bahwa mandat capaian kinerja fakultas tahun 2019 yang diterima dari universitas telah dikomunikasikan dan didistribusikan strategi pencapaiannya pada tingkat Departemen, Program Studi, dan Laboratorium. Penyamaan sasaran mutu pada tingkatan unit yang sejenis, penegasan tentang status laboratorium di FTP UGM sebagai laboratorium bidang keilmuan, serta penetapan sasaran mutu laboratorium sesuai dengan fungsinya sebagai laboratorium bidang keilmuan juga telah disepakati secara bersama-sama.
“Karenanya dalam pidato pengukuhan ini, saya sampaikan inovasi teknologi pengolahan yang telah berkembang hingga saat ini, yang potensial dan dapat meningkatkan fungsionalitas Pati bersumber tanaman lokal sehingga diharapkan dapat mendorong perkembangan industri pengolahan Pati dan turunannya untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri,” ucapnya.
Menurutnya, modifikasi Pati secara fisik, enzimatik, dan genetik dipandang lebih menjanjikan dengan melibatkan metode baru, seperti perlakuan osmosis-pressure, multiple deep freezing, dan thawing. Teknik kombinasi baru tersebut diperlukan untuk memperoleh Pati yang lebih diversified dan aplikasi yang lebih menjanjikan dengan variasi struktur, komposisi, dan sifat-sifatnya yang ramah lingkungan.
“Pada bulan puasa seperti saat ini kita belajar untuk menahan ucapan yang tidak baik, kalo dulu ada istilah mulutmu harimaumu, di era informasi ini ada tambahan istilah lagi jempolmu adalah harimaumu. Karena walaupun mulut kita sudah dijaga tapi jari-jari tangan masih sering melakukan hal-hal yang justru bisa membatalkan puasa”, demikian penggalan sambutan yang disampaikan Dr. Chusnul Hidayat
Pengajian menjelang buka puasa tahun ini disampaikan oleh drh. Agung Budiyanto, MP, Ph.D yang juga Wakil Dekan FKH UGM dengan mengambil tema “Makna Puasa Ramadhan bagi Peningkatan Ukhuwah Umat pada Era Anomali Arus Informasi”. (/Mtt)
Dekan FTP UGM, Eni Harmayani, mengucapkan terima kasih kepada PT. Great Giant Pineapple yang telah memberikan alat praktik untuk dosen, peneliti dan mahasiswa. Ia pun memberikan apresiasi untuk penandatanganan nota kesepahaman dalam mendukung penggunaan aplikasi teknologi, baik untuk on-farm (budi daya) maupun off-farm (pasca panen).