• Tentang UGM
  • Simaster
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Surel
  • PPID UGM
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Teknologi Pertanian
  • Tentang Kami
    • Pengantar
    • Sejarah FTP UGM
    • Visi dan Misi
    • Tujuan dan Sasaran
    • Struktur Kelembagaan
      • Senat Fakultas
      • Pengelola Fakultas
      • Pengelola Departemen
      • Pengelola Program Studi
      • Pelaksana Administrasi
      • Unit Manajemen Mutu (UMM)
    • Dies Natalis
    • Tenaga Pendidik
    • Kompetensi Lulusan
    • Fasilitas
      • Perpustakaan
    • Kerjasama
    • Kontak Kami
  • Pendidikan
    • Departemen
    • Program Studi
    • Program Pascasarjana
    • Akreditasi
    • Sistem Pendidikan
    • Persyaratan Menyelesaikan Studi
    • Panduan Akademik
    • Kalender Akademik
    • Summer School NUS & FH Upper Austria
    • SUMMER COURSE
    • Program Fast Track FTP
    • Penerimaan Mahasiswa Baru
  • Penelitian
    • Laboratorium
      • Inkubator
      • Uji Public Service
      • Pimpinan Laboratorium
    • Jurnal
    • Buku
    • Publikasi
  • Mahasiswa
    • Calon Mahasiswa
    • Organisasi Mahasiswa
    • Magang
    • Beasiswa
    • Layanan Mahasiswa
    • Pengajuan Aktivitas Mahasiswa dan SKPI
    • Yudisium dan Wisuda Program Sarjana
    • Layanan Akademik Online – Sarjana
    • Layanan Akademik Online – Pascasarjana
  • Alumni
    • Layanan Alumni
    • Karir
    • Survei Alumni
    • KAGAMA TP
  • Informasi Publik
  • Beranda
  • Pos oleh
  • hal. 27
Pos oleh :

admin

Airborne Fungi and Aflatoxin-Producing Aspergillus flavus Group on Gaplek Storage Warehouse in Gunung Kidul, Yogyakarta, Indonesia

Publikasi Selasa, 21 Agustus 2018

[googlepdf url=”https://tp.ugm.ac.idwp-content/uploads/2018/08/02062014155206airbornefungiandaflatoxin.pdf” ]

Risk Management Approach for Equipment Maintenance at Sugar Cane Factory (Study at PG Madukismo, Yogyakarta)

Publikasi Selasa, 21 Agustus 2018

[googlepdf url=”https://tp.ugm.ac.idwp-content/uploads/2018/08/21052014105227riskmanagement.pdf” ]

A Goal Programming for Production Planning: A Case of Herbal Drink Producers at Yogyakarta, Indonesia

Publikasi Selasa, 21 Agustus 2018

[googlepdf url=”https://tp.ugm.ac.idwp-content/uploads/2018/08/21052014101924agoalprogrammingforproductionplanning.pdf” ]

Isolation and Characterization of Phycocyanin and Lipid Containing Polyunsaturated Fatty Acids from Spirulina Platensis Cultivated in Palm Oil Mill Effuent

Publikasi Selasa, 21 Agustus 2018

[googlepdf url=”https://tp.ugm.ac.idwp-content/uploads/2018/08/03032014090047ISOLATIONANDCHARACTERIZATION.pdf” ]

Sektor Pertanian Menurun, Sudah Saatnya Petani Diperhatikan

Rilis Berita Kamis, 16 Agustus 2018

Profesi petani makin ditinggalkan oleh generasi muda dikarenakan hasil yang didapatkan dari bertani dianggap tidak lagi menguntungkan. Sebab, harga beras yang diberlakukan oleh pemerintah melalui program harga pangan murah dirasakan merugikan para petani. Oleh karena itu, sudah saatnya petani diperhatikan dengan memperhatikan harga pangan yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani serta diberikan akses pada petani untuk mengelola lahan yang lebih luas seperti yang dilakukan pemerintah memberikan akses pada pengusaha untuk mengelola hutan untuk perkebunan kelapa sawit.

Demikian simpulan yang mengemuka dalam seminar yang bertajuk Teknologi Pertanian Menyongsong Industri 4,0, Selasa (15/8), di Kampus UGM. Seminar yang diselenggarakan  oleh Fakultas Teknologi Pertanian ini menghadirkan tiga orang pembicara, yakni Ketua Komisi Teknis Pangan dan Pertanian, Dewan Riset Nasional Dr. Ir. Haryono, M.Sc., Managing Director of The Nielsen Company Indonesia, Dr. Agus Nurudin dan Kepala Pusat Inovasi dan Kajian Akademik, Dr. Hatma Suryatmaja.

Agus Nurudin mengatakan penduduk Indonesia saat ini mencapai 260 juta sehingga kebutuhana pangan terus meningkat. Ia menyebutkan setiap tahun diperlukan minimal 33 juta ton beras, 16 juta ton jagung, dan 2,2 juta ton kedelai dengan 75 persennya masih impor, 2,8 juta ton gula dan 484 ribu ton daging sapi untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut.

Soal pasokan pangan beras, menurutnya, ketergatungan dengan impor semakin besar karena produksi nasional yang tidak mampu mencukupi kebutuhan konsumen. Sementara itu, profesi petani makin ditinggalkan karena dianggap tidak menguntungkan. Menurutnya, apabila masyarakat masih mengharapkan harga pangan yang murah sama saja dengan mematikan profesi petani. “Jika kita mengharapkan pangan murah sama dengan mematikan satu hingga dua petani,” kata alumnus FTP UGM ini.

Berdasarkan riset dari Lembaga Nielsen Company, kata Agus, diketahui pertumbuhan pertanian Indonesia terus mengalami penurunan dibanding pertumbuhan GDP (Produk Domestik Bruto). Penurunan pertumbuhan pertanian tersebut disebabkan pemerintah dari setiap periode pemerintahan  tidak memiliki komitmen kuat pada sektor pertanian, “Nampaknya kita tidak punya komitmen, kepemilikan lahan untuk petani perlu dikelola dengan baik,” katanya.

Ia mengusulkan agar setiap periode kepemerintahan tidak lagi mengintervensi pemain beras meski dengan alasan mengatur harga ekonomis. Baginya, pengendalian harga pokok pangan tanpa memperhatikan aspek komersial, sama saja membunuh profesi petani, “Apakah (harga) sawit diintervensi pemerintah? Kan tidak, jika tetap diintervensi maka tidak akan ada yang yang mau (jadi petani),” katanya

Dalam pemaparan pembicara lainnya, Ketua Komisi Teknis Pangan dan Pertanian, Dewan Riset Nasional, Dr. Ir. Haryono, M.Sc.,mengatakan produk makanan dan minuman dari sektor pertanian menjadi kebutuhan yang terus meningkat, namun produk yang layak untuk dikonsumsi tersebut harus melalui tahapan riset dan inovasi yang berkualitas.

Sementara Dr. Hatma Suryatmaja mengakui perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi sudah berdampak pada perubahan pemanfaatan teknologi dalam proses pendidikan. Apalagi mahasiswa yang tengah kuliah sekarang ini merupakan generasi post milenial. “Peran dosen diharapkan lebih sebagai fasilitator bukan lagi sumber ilmu karena mahasiswa sudah sangat dekat dengan dunia digital,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson) (/Mtt)

 

 

Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/16844-sektor.pertanian.menurun.sudah.saatnya.petani.diperhatikan

1…2526272829…50

Berita Terakhir

  • FTP UGM Dukung Penyusunan Raperda Keamanan dan Mutu Pangan Asal Hewan DIY
  • 35 Wisudawan Pascasarjana FTP UGM Ikuti Prosesi Pelepasan Wisuda Periode III 2024/2025
  • FTP UGM Berkontribusi dalam Pembahasan Hasil Kajian Sentra Omah Jadah Kaliurang
  • Bimbingan Teknis Perkuat Pemahaman Pelaku Usaha Pangan Terkait Keamanan Bahan Tambahan Pangan
  • Penerapan GMP Dorong Daya Saing Gula Semut Kulon Progo

Berita UGM

  • Prof. Wening Udasmoro Raih Penghargaan Inclusive Global Engagement dari U21 10 Mei 2025
  • Menko Muhaimin Sebut Pemerintah Cari Cara Baru Penanggulangan Kemiskinan 9 Mei 2025
  • Wakil Rektor UGM Terima Garudamiles Platinum dari PT Garuda Indonesia 9 Mei 2025
  • Mahasiswa UGM Gelar Pameran Fotografi  “Kaleidoskop Yogyakarta” di Bawah Jembatan Wreksodiningrat 9 Mei 2025
  • Ahli Gizi RSA UGM Beri Tips Cegah Kenaikan Berat Badan Saat Liburan 9 Mei 2025
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Flora No. 1 Bulaksumur
Yogyakarta, Indonesia 55281
+62 274 589797
+62 274 589797
fateta[at]ugm.ac.id

Info Fakultas

  • Rilis Berita
  • Agenda
  • Akademik
  • Kemahasiswaan
  • Perpustakaan
  • Beasiswa
  • Info Magang
  • Lowongan Kerja
  • Bantuan Hibah
  • Pengabdian
  • Seminar-Workshop

Departemen

  • Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
  • Teknik Pertanian dan Biosistem
  • Teknologi Industri Pertanian

Layanan Akademik Online

  • Layanan Akademik Sarjana
  • Layanan Akademik Pascasarjana

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Permohonan Informasi Publik

Jurnal

  • Agritech
  • Agroindustrial Journal
  • Indonesian Food and Nutrition Progress

© 2024 Fakultas Teknologi Pertanian UGM

Peta SitusAturan PenggunaanKontak

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY