International Seminar of Archives
Development of Archival Science and Archives Management in Indonesia
[icon name=”calendar-check-o” class=”” unprefixed_class=””] 15-16 Desember 2017
[icon name=”map-pin” class=”” unprefixed_class=””] University Club Hotel, UGM
[icon name=”asterisk” class=”” unprefixed_class=””] Call for Papers (FREE) [icon name=”asterisk” class=”” unprefixed_class=””]
[icon name=”get-pocket” class=”” unprefixed_class=””] Tema :
- Pengembangan Ilmu Kearsipan
- Pengembangan Sistem Informasi dan Teknologi Kearsipan
- Tantangan SDM Kearsipan di Indonesia
- Best Practice dalam Manajemen Kearsipan
Fasilitas :
- Sertifikat
- Seminar Kit
- Mengikuti seluruh kegiatan seminar dan konferensi
Kontribusi :
- Instansi (Rp 1.000.000,00/orang)
- Umum/Perorangan (Rp 500.000,00/orang)
- Mahasiswa Non UGM (Rp 300.000,00/orang)
- Mahasiswa UGM (Rp 200.000,00/orang)
[icon name=”link” class=”” unprefixed_class=””] Registrasi Seminar : ugm.id/isa2017
[icon name=”whatsapp” class=”” unprefixed_class=””] Contact Person : Dinda (+62 838 6779 8877, +62 821 3343 4271); Zuu (+62 878 4566 2117)



Dalam acara Gebyar Mie Bakso yang merupakan salah satu rangkaian acara dalam rangka Dies Natalis Ke-54 FTP UGM tersebut juga ditetapkan 6 dari 150 pedagang mie bakso sebagai nominator untuk mendapatkan predikat juara 1 sampai juara harapan III. Dari 6 nominator tersebut Bakso Blangkon menduduki urutan 1, disusul Bakso Jawi dan Bakso Pak Narto di urutan 2 dan 3. Sementara Juara Harapan I diraih oleh Bakso Klenger, Bakso Lestari, dan Bakso Emha sebagai Juara Harapan II dan III. Keenam nominator, disamping mendapatkan sertifikat dan stiker, juga akan mendapatkan uang pembinaan. Para pedagang mie bakso di DIY yang terdiri atas 4 Kabupaten dan 1 Kota akan mendapatkan pelatihan tentang Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) dari BBPOM DIY, Dinas Kesehatan DIY, Dinas Pertanian DIY, dan BKPP DIY. Pelatihan tersebut bertujuan agar pedagang mie bakso mempraktekkan cara pengolahan yang baik dan menjadikan produknya sebagai mie bakso yang aman.
Di akhir acara, seluruh peserta pelatihan yang terdiri dari pedagang mie bakso dan mahasiwa melakukan Deklarasi atau Pernyataan Bersama tentang kesediaannya memproduksi mie bakso yang aman, sehat, higienis, dan halal. (Ttk)







